Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

Tahun Perjuangan

Gambar
Tahun 2010 ini saya mulai dengan kekalutan dan kecemasan tingkat tinggi. Kekalutan dan kecemasan yang saya alami tersebut berangkat dari ketertinggalan saya oleh teman-teman sekelas yang proposal tesisnya sudah disetujui. Sementara, proposal tesis saya masih ngalor ngidul ndak karu-karuan. Alasan berikutnya adalah, calon mertua saya mengijinkan anaknya saya nikahi, asal kuliah saya selesai. Barangkali alasan kedua inilah yang lebih membuat kalut dan cemas hati saya.

Surat untuk kekasihku

Gambar
Saya ingin berkirim surat kepadamu, kekasihku. Surat ini bukan apa-apa, sekadar ingin bercerita. Belasan anak kecil, laki-laki dan perempuan usia lima tahunan kebawah, berlari saling berkejaran mengelilingi kolam renang anak-anak. Jerit dan tawa kecil mereka seolah memenuhi area kolam renang yang didekorasi dengan pita dan balon warna-warni. Belum lagi warna-warni pakaian yang dikenakannya, semakin menambah aura kegembiraan di wajah mereka. Saya sengaja mencari posisi tempat untuk duduk di daerah yang lebih tinggi dan lebih lapang, meski tanpa kursi.

Miskin Tekstual dan Miskin Kontekstual

Dalam paham positivisme-materialistik, miskin itu tidak miliki materi atau gampangnya ‘tak punya banyak duit’, tak miliki barang-barang mewah dan barang-barang merek dagang dunia. Era modern, meski perlahan, namun terus menerus mendorong dan memaksa kita untuk berpaham seperti itu. Hingga kemudian kita sendiri menyaksikan kenyataan bahwa sebagian dari kita kelabakan, manakala tak punya uang atau duit.

Adipura Adalah Penghargaan untuk Masyarakat

Untuk yang ke empat kalinya Kabupaten Lahat meraih Adipura. Prestasi ini adalah buah dari peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan dan menjaga lingkungan tetap asri. Karena itu, Adipura merupakan penghargaan kepada masyarakat. Di tahun 2010 ini, Kota Lahat meraih piala Adipura ke empat kalinya untuk kategori kota sedang. Tahun 1999, 2007, 2009, dan tahun 2010. Sebenarnya, Lahat juga pernah memperoleh predikat kota terbersih untuk wilayah Sumatera Selatan pada era 1960, 1970 dan 1980-an. “Perolehan Adipura kita terhenti pada tahun 2008. Mungkin karena memang nilai kita kurang pada waktu itu,” kata Ir H Erwan Roni, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lahat.

3 R untuk Pengolahan Sampah

Untuk mempertahankan Piala Adipura, Pemerintah Kabupaten Lahat serius menangani masalah sampah. Ke depan pihaknya akan mengeluarkan kebijakan 3 R (Reduce, Reuse, Recycle). Piala Adipura sudah dalam genggaman, tugas berat selanjutnya adalah mempertahankan agar piala bergengsi di bidang kebersihan tersebut dapat diraih kembali di tahun-tahun berikutnya. Salah satu indikator pentingnya adalah kebersihan, termasuk sampah. Untuk soal ini, pemerintah daerah Lahat secara sungguh-sungguh menanggulangi persoalan-persoalan sampah yang nyaris terjadi setiap hari.

Hapus Ketergantungan

Kabupaten Empat Lawang ingin menghapus ketergantungan benih ikan, bibit sawit dan karet pada daerah lain. Bahkan Kabupaten Empat Lawang bertekad ingin dikenal sebagai sentranya.

Kembalikan Kejayaan Sungai Musi

Jalajah Musi 2010 Sungai Musi, tak hanya menyimpan sumber protein hayati seperti ikan. Sungai Musi juga merupakan jalur transportasi yang menghubungkan masyarakat di sekitarnya dengan dunia luar. Apalagi banyak jenis kayu berkualitas tumbuh di seputarannya, sungai Musi juga menjadi jalur transportasi efektif untuk menyebarkan hasil buminya itu. Seiring berjalannya waktu, sungai Musi beralih fungsi. Tak hanya dimanfaatkan sebagai tempat mandi dan mencuci, serta menjadi kakus. Bahkan kini juga menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah. Ekspedisi Jelajah Musi 2010 bermaksud mendorong masyarakat untuk mengembalikan fungsi sungai Musi sebagaimana mestinya.

Pesepakbola Nasional Datang dari Jayaloka

SSB AJAK FC Tebing Tinggi Pesepakbola Nasional Datang dari Jayaloka Anak-anak di Kabupaten Empat Lawang tak perlu pergi jauh untuk mewujudkan cita-citanya menjadi pesepak bola profesional dengan hadirnya SSB (Sekolah Sepak Bola) AJAK FC di tengah-tengah mereka. Kehadirannya tak sekadar mengikuti tren. Memang tak setenar akademi sepak bola waralaba klub asing berkelas dunia. Tapi kehadirannya, mampu menjadi tangga menuju cita-cita.

Ingin Berhaji dengan Bambang

Gambar
Jika tak ada aral melintang, tak sampai hitungan lima tahun yang akan datang, niatan Hairul Anwar, warga Padang Karet Kecamatan Pagaralam Selatan untuk memberangkatkan ibadah haji 15 orang sekaligus, bakal terlaksana. Bukan niatan yang mustahil apalagi sekadar bualan, sebab 5000 batang pohon bambang yang sudah ia tanam sejak tahun 2005 kini telah tumbuh meninggi. Belum lagi jika mengingat harga kayu bambang yang sudah berusia 12-15 tahun saat ini bisa mencapai 2-3 juta per batang, sungguh bukan nominal yang sedikit.

Sekolah Gajah di Balik Bukit Serelo

Gambar
11 Maret 2010, kamis siang menjelang sore, perjalanan yang sudah kami rencanakan sejak dua hari sebelumnya, akhirnya terlaksana. Ini adalah perjalanan kali pertama kami, tim Tavern Artwork ke Bukit Serelo Kabupaten Lahat. Ditemani oleh salah seorang pegawai Humas Pemda Lahat, Supriyanto yang sekaligus berperan sebagai penunjuk jalan. Selepas makan siang hampir sore di sebuah warung makan jawa, kami menuju Bukit Serelo. Bukit Serelo merupakan bagian dari gugusan Bukit Barisan yang hanya terdapat di wilayah Sumatera. Dari kejauhan, visualisasi Bukit Serelo nampak seperti jempol diacungkan, karenanya masyarakat sekitar lebih mengenal dengan sebutan Gunung Jempol, meskipun nyata-nyata itu adalah sebuah bukit. Tak mengapalah, toh Bukit Serelo dan barangkali juga ‘penunggunya’ tak pernah memprotes soal sebutan itu.

Maaf. Aku Melewatkanmu

Gambar
Selarik pesan pendek singgah ke telepon genggam (Hp) saya, Minggu pagi 8 Maret 2009. “Hari ini Anda’ menikah di Hotel Citra. K dak dateng ok (kamu tidak datang ya)”. Sebenarnya tanpa sms itu pun saya sangat tahu. Sebab jauh hari sebelumnya, kedua mempelai pernah memberitahukannya kepada saya. Mempelai laki-laki bernama Rushanda, saya akrab memanggilnya Anda’. Ia adalah teman karib saya semasa kuliah. Lebih dari enam tahun lamanya ia menemani hari-hari saya, tidak hanya menjadi teman bahkan lebih dari saudara (sebutannya apa ya?). Tapi demi membayar ketidak hadiran saya dan juga demi mendapat sms itu, saya pun lantas berdo’a.....tidak perlu saya tulis juga kan do’a saya?

IGAUAN PENDEK

Gambar
Ketika bangun tidur pagi, saya tak berani beranjak ke luar kamar kos. Hari demi hari bertambah mengerikan. Berita koran, televisi, dan realitas sehari-hari membuat saya tak tega meski sekadar melongok ke luar. Kematian disusul kematian. Jerit-tangis bersahutan. Orang miskin berebut santunan. Orang kaya berebut pengakuan dan pemujaan. Para pemimpin berebut pengaruh dan posisi. Setiap golongan berlomba-lomba dalam klaim atas kebenaran disertai kecaman atas keruwetan di sana-sini. Kesemuanya mengakibatkan batin saya tertindas. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak. Keluar dari kamar ini hanya akan menambah penderitaan.

INGIN NIKMAT MENULIS

Gambar
Jika sedang larut dalam seluk beluk cerita yang dibawanya, seolah kita dibuat enggan beranjak pergi, barang satu detik pun benar-benar kita tidak ingin di pisahkan darinya. Paragrap demi paragrap kita cerna dengan sedemikian teliti. Lembar demi lembar kita singkap dengan penasaran tingkat tinggi, bahkan jengkel manakala ingin membuka satu lembar tapi lembaran berikutnya ikut tersingkap. Kira-kira demikianlah pesona yang ditawarkan oleh sebuah karya cerpen. Meski hanya sebuah karya tulis dan kapan saja bisa dinikmati, namun jika proses pembacaan sempat terhenti sejenak, rasanya menjadi tidak asyik. Maka kemerdekaan seorang pembaca adalah manakala tidak ada sesuatu apapun yang membuatnya terganggu tatkala mendigest teks-teks yang sedang dibacanya. Rasanya saya tidak cukup hanya acung jempol saja untuk menghaturkan penghargaan luar biasa bagi para penulis yang begitu rupa berhasil menarik, mendorong, mengangkat dan menghempaskan, mengaduk-aduk dan mengobrak-abrik perasaan dan jiwa para pe

MENULISLAH, SEBELUM SKRIPSI ITU DIHAPUSKAN!

Gambar
Assalaamu’alaikum wr wb Dalam rangka memperingti maulud nabi 1429 h. Dengan ini kami beri tahukan kepada bapak / ibu. Panitia maulud nabi 1429 h. akan melaksanakan kegiatan pengajian. Yang akan kami laksanakan pada : Hari : Senin Tanggal : 27 Oktober 2008 Tempat : Pondok Pesantren Al-Akbar 1 Acara :…….. Pengacara : kyi Syafarudin, dari pondok Lilin Terima kasih atas perhatian Bapak /Ibu, kami sebagai panitia mohon kedatangannya bersama keluarga, kerabat dan adaitaulan. Wassalamu’alaikum Untuk memperingati maulud nabi saw 1429 h, serta mempererat, ukuwah islamiah. Kami pengurus masjid jami’ akan mengadakan pengajian akbar yang inshallah akan di laksanakan pada : Hari : Pukul : acara inti : ceramah agama oleh Dengan ini kami pengasuh masjid jami’ mengundang bapak / ibu untuk menghadiri acara tersebut. Demikian pengurus masjid memberikan undangan ini. Atas pengertian kami ucapkan terama kasih…. Seperti banyak dikatakan dalam teori penulisan, jika ingin menjadi penulis yang baik

EPISODE 180

Gambar
Dalam sebuah episode perjalanan hidup saya, secara sangat sengaja saya bertemu dan lantas kenal dengan seorang Agustinus Wahyono atau lebih dikenal dengan panggilan Onoy, di sebuah warug kopi dalam arena pameran pembangunan sekitar pertengahan 2008 lalu, juga saling mencatat no Hp. Saya akan gambarkan sedikit sosok tentangnya. Dinilai dari sisi fisiknya, jelas Onoy sudah tidak masuk kategori apapun, terlebih untuk menjadi seorang peragawan. Berambut gondrong dengan kepala sedikit botak, belum lagi perutnya yang sedikit buncit menambah keyakinan bahwa ia bukanlah termasuk laki-laki ganteng dan sama sekali jauh dari kesan macho (maco atau macho?). Dandanan dan penampilan? Barang kali tidak perlu lagi saya ceritakan panjang lebar, cukup saya menyebut ‘orang gila’ anda pasti lebih pandai membayangkannya dari pada saya. Sikapnya yang juga berbeda dari kebanyakan orang, membuat kawan-kawan saya yang jauh terlebih dahulu mengenalnya, menganggap Onoy sebagai ‘orang gila’. Bicaranya kental seka

DERMAGA JADI SAKSI

Gambar
Setelah kurang lebih setengah jam menunggu, sebuah kapal cepat yang sedari tadi saya dan calon penumpang lainnya nantikan, akhirnya datang juga. Tak pelak, semua orang mendekat menyemut ke tepi dermaga, berikut dengan barang-barang yang hendak dibawanya. Ini bukan kali pertamanya saya menyeberang ke Pulau Bangka melalui Boom Baru, yakni pelabuhan kapal cepat jet poil pergi-pulang Palembang-Bangka. Ada dua merek kapal yang dioperasikan oleh dua perusahaan yang berbeda di sana, Express Bahari dan Sumber Bangka. Saya tidak sedang atau akan mengiklankan kedua kapal tersebut. Saya hanya ingin menceritakan apa saja yang mungkin dapat saya ceritakan. Sebab meski sudah beberapa kali melakukan perjalanan melalui tempat itu, beberapa kali itu pula saya sama sekali tidak memperhatikan apa yang saya lihat di sana. Atas ketidakpedulian saya itu, akibatnya saya harus rela kehilangan handphone, sampai dua kali!. Jika anda tidak ingin mengalami hal yang sama, setidaknya anda harus sedikit patuh dengan

SAYA DAN MUSIK

Gambar
Darah memang hanya memiliki satu warna, merah. Tapi kadar kekentalannya berbeda dalam diri seseorang dengan orang lainnya. Demikian pula dengan saya. Kadar kekentalan musik dalam darah saya, mungkin, agak tinggi. Jadi selalulah saya tidak pernah bisa jauh dari musik, meski sekadar menggaruk gitar bolong. Saya dan musik menjalin persahabatan alami. Apa adanya, lebih khusus lagi kalau sengaja hendak dihubungkan dengan persoalan keuntungan material. Saya menyukainya karena kenetralannya dalam bersuara. Ia tidak berpihak kepada apa-siapa. Ia tidak pernah memaksakan kehendaknya, apalagi sisi kebenarannya, kepada pihak lain. Intinya : ia sangat menyenangkan! Demokrasitas dan egalitas musik juga tidak pernah melakukan intervensi-intimidasi gaya militerisme. Pada saat bermusik pemain tetap bebas menjadi dirinya sendiri sehingga memungkinkan pemainnya leluasa melakukan improvisasi-inovasi, eksperimentasi dan ijtihad dalam berproses kreatif. Hal tersebut bukan semata-mata demi eksistensialitas

Seminar Study Kelayakan Kawasan Wisata Dempo Park

Demi mencapai cita-cita untuk menjadikan Kota Pagaralam sebagai kota wisata. Langkah-langkah menuju cita-cita itu terus dilakukan. Salah satunya adalah pembangunan kawasan wisata terpadu yang diberi nama kawasan wisata “Dempo Park”. Rencana pembangunan itu saat ini sudah memasuki tahap akhir atau uji kelayakan. Hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan kawasan wisata tersebut disampaikan dalam seminar bertajuk “Akhir Study Kelayakan Pengembangan Kawasan Wisata Dan Penyusunan Masterplan Pengembangan Kebudayaan Kota Pagaralam”. Hadir dalam acara tersebut, Walikota Pagaralam Drs H Djazuli Kuris MM, DR M Baiqum, Sekretaris Pusat Kajian Pariwisata UGM, Prof Dr Ir Hedi Sri Haimsa Putra dari Pusat Kajian Kebudayaan UGM, Sekda Drs H A Fachri MM, para Anggota DPRD, perwakilan Kejari, para staf ahli, asisten, kepala dinas, camat, lurah di wilayah kajian beserta sejumlah tokoh masyarakat. Dalam kesempatan tersebut Sekretaris Pusat Kajian Pariwisata UGM DR M Baiqum mengatakan bahwa Pagaralam

Sejarah yang Terpendam

Gambar
Kota Pagaralam yang secara kasat mata sudah menyuguhkan keeksotisan sedemikian rupa, ternyata juga menyimpan keeksotisan tersembunyi yang tertanam di tanahnya. Belum lama ini beberapa batu megalit berhasil ditemukan di sana. Keberadaan situs berupa batu megalit itu seolah menegaskan bahwa Pagaralam memang sepatutnya menjadi destinasi utama para wisatawan. Sebab disamping alamnya yang memanjakan jiwa, sejarah pula dapat digali dari sana. Batu megalit yang baru ditemukan tersebut mencirikan kebebasan seniman dalam memahat karena bentuknya yang unik, begitu dinamis dan monumental. Batu megalit tersebut adalah batu megalit berbentuk kerbau, batu megalit berbentuk seorang ibu yang sedang menggendong anaknya dan batu megalit berbentuk gong. Batu megalit berbentuk kerbau tersebut kali pertama ditemukan Arfan, salah seorang warga Jambatakar saat dirinya tengah asyik menggoda ikan-ikan dengan pancingnya di tepian Sungai Selangis Dusun Gunung Ilir Kelurahan Agunglawangan, Kecamatan Dempo Utara.

Tabuh Rebana Gaungkan Budaya

Gambar
Pada banyak kesempatan, terutama pada acara pernikahan, aqiqah, syukuran dan acara-acara keagamaan lainnya. Seni Dzikir menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan rangkaian acara yang digelar masyarakat Empat Lawang. Seni Dzikir dalam pengertian masyarakat Empat Lawang adalah seni melagukan syair-syair shalawat yang diiringi dengan tabuhan rebana dan tarian rodat. Dzikir, serupa dengan seni Hadrah, yakni seni Melayu yang kental dengan nuansa ajaran Islam. Syair-syair yang dilagukan berisi puji-pujian terhadap Nabi Muhammad. Bagian penting seni dzikir ini terdiri dari rebana, syair zdikir, tarian rodat dan kalimat-kalimat pantun bijak. Salah satu perkumpulan yang tetap melestraikan seni dzikir ini adalah Goup Dzikir Taruna. Group Dzikir Taruna sebenarnya telah ada dan eksis secara turun temurun di Desa Nanjungan Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang. Hanya saja mungkin dahulunya bukan bernama ‘Taruna’. “ Kami tinggal meneruskannya saja,” kata Sanusi, ketua Grou

ASYIKNYA “BERWISATA BUAH “ DI LOKASI BATU GONG

Gambar
UPAYA menggali berbagai potensi alam yang terdapat diberbagai daerah, baik yang memiliki kaitan dengan wisata budaya maupun alam, terutama potensi yang dapat meningkatan perekonomian masyarakat terus dilakukan. Saat ini, Pemkot Pagaralam melalui Dinas Pariwisata dan Seni Budaya mulai membuat trobosan baru dengan merencanakan membangun kebun buah-buhan di lokasi dimana ditemukan sebuah batu peninggalan zaman nenek moyang yang lebih dikenal oleh masyrakat dengan sebutan “Batu Gong”. Batu tersebut ditemukan di Kelurahan Atung Bungsu Kecamatan Dempo Selatan di tengah lahan perkebunan kopi dengan luas ratusan hektare. Batu Gong yang ditemukan di Dempo Selatan tersebut berukuran lebar 2 meter, panjang 5 meter dengan tinggi sekitar 1 meter.Mendapati Informasi tersebut, Wali kota Drs H Djazuli Kuris, MM, Ketua DPRD Ruslan Abdulgani, SE, Kapala Dinas Pariwisata Drs H Syafrudin, Msi, Ketua Fraksi G Alpian, SH, Camat Dempo Selatan, Drs Ramad Daroh, sejumlah tokoh masyarakat dan pejaba

Waktulah yang Akan Mengungkap Semuanya

Gambar
Tanah Besemah selama ini dikenal menyimpan kebudayaan masa lampau yang memiliki nilai sejarah yang tak ternilai. Peninggalan budaya megalithikum atau zaman batu besar masih menyimpan misteri tersendiri yang belum sepenuhnya bisa diungkap. Hingga hati ini bukti-bukti adanya sebuah peradaban di daerah Pagaralam terus bermunculan. Bentuknya pun beragam mulai dari lukisan di dinding gua, pahatan patung berukuran besar, kubur batu, batu bertulis, kapak batu, meja batu, dan lain sebagainya. Di Pagaralam juga dapat ditemukan berbagai lukisan di dinding batu, selain arca-arca batu besar. Lukisan kubur batu di Tegurwangi, Pagaralam, menggambarkan binatang yang lidahnya terjulur dengan mata berbentuk bulat. Selain itu juga ditemukan lukisan tokoh wanita dengan buah dada yang menonjol. Lukisan tersebut juga sudah berwarna, di antaranya warna merah, putih, kuning, dan hitam. Di tengah aeral persawahan di Tegurwangi juga dapat ditemukan batu manusia dililit ular. Sementara itu di Desa Tegurwangi