MANDIRI 2012 (Menawar Rencana Allah)
Saya sudah punya istri menapaki tahun 2012. Meski demikian, tak ada persiapan khusus untuk memulai hari-hari di tahun ini. Baik ketika penyambutan maupun setelah jatuh tanggal 01. Saya dan istri sepakat untuk tidak terlibat di hiruk-pikuk terompet, kembang api, dan petasan pesta tahun baru. Kami lebih memilih untuk biasa-biasa saja. Meskipun malam tahun baru kami lalui di rumah sahabat saya dengan membakar jagung. Tapi itu kami lakukan sekadar untuk menghormati undangan lisan yang sudah berkali-kali disampaikan kepada kami. Bukan untuk menyambut tahun baru seperti halnya kebanyakan orang lakukan. Saya sendiri hanya memiliki niat yang sudah lama terpendam untuk ‘menahan diri tidak bekerja dengan orang’. Maksudnya bukan lantas saya ingin bekerja dengan selain orang, hewan atau tumbuh-tumbuhan misalnya. Bukan, bukan itu maksud saya.