Pesepakbola Nasional Datang dari Jayaloka

SSB AJAK FC Tebing Tinggi
Pesepakbola Nasional Datang dari Jayaloka

Anak-anak di Kabupaten Empat Lawang tak perlu pergi jauh untuk mewujudkan cita-citanya menjadi pesepak bola profesional dengan hadirnya SSB (Sekolah Sepak Bola) AJAK FC di tengah-tengah mereka. Kehadirannya tak sekadar mengikuti tren. Memang tak setenar akademi sepak bola waralaba klub asing berkelas dunia. Tapi kehadirannya, mampu menjadi tangga menuju cita-cita.

Udara masih terasa panas, meski mendung selimuti cakrawala Tebing Tinggi, jum’at sore itu. Ilham, 11 tahun, seolah tak perduli. Mengenakan kostum timnas Indonesia, segera saja ia berlari menyusul teman-temannya ke tengah lapangan yang rumputnya tumbuh jarang-jarang, bergabung dengan lebih 30 anak seusianya.
Ilham merupakan murid angkatan pertama Sekolah Sepak Bola (SSB) AJAK FC yang menggelar latihan rutin di lapangan milik TNI Angkatan Darat di kawasan Tebing Tinggi. Meski disiplin diberlakukan ketat, namun anak-anak itu tetap nampak ceria. “Latihan di sini disiplin, tapi menyenangkan,” kata Ilham yang bercita-cita menjadi pesepak bola profesional ini.
Sekolah Sepak Bola AJAK FC Jayaloka Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang lahir dari sebuah tim kesebelasan Kelurahan Jayaloka Tebing Tinggi yang didirikan pada tahun 2005, saat itu Empat Lawang belum menjadi kabupaten. “AJAK itu kepanjangannya Anak-Anak Jayaloka,” jelas pelatih kepala, Endik Saputra. Selain Endik Saputra, SSB AJAK FC didirikan oleh para pengurus antara lain, Fauzi, Yusron dan Zulkarnain yang kini dipercaya sebagai asistem pelatih, Yurnalis yang kemudian dipercaya sebagi ketua umum, juga Serma Saibi, salah seorang anggota Koramil Tebing Tinggi. Mereka dan para pengurus lainlah yang menukangi AJAK FC sejak masih menjadi tim sepak bola Kelurahan Jayaloka. Berkeliling dari satu turnamen ke turnamen yang lain, tak hanya di seputaran daerah Empat Lawang bahkan mereka juga ke luar daerah.
Manakala KONI Kabupaten Empat Lawang terbentuk, mereka memiliki ide membuat sekolah sepak bola anak-anak di Tebing Tinggi. Setelah bermusyawarah, akhirnya mereka peroleh kata sepakat dan menunjuk Ardiyansyah S Pd Msi sebagai manajer serta Ketua DPRD kabupaten Empat Lawang, David Aljufri sebagai pembina. Dengan kantor sekretariat di Jayaloka 2 No.21 Kelurahan Jayaloka Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang. Didirikannya SSB AJAK FC ini, salah satunya untuk mempersiapkan anak-anak dalam piala Suratin dan Porprov.
Melatih anak-anak, kata Endik, membutuhkan kesabaran tinggi, ketelatenan dan keahlian khusus. Sebagaimana umumnya kecenderungan anak-anak masih senang bermain. Selain olah fisik dan teknik, disiplin merupakan salah satu hal yang diajarkan SSB AJAK FC. “Kami ingin mengajarkan kedisiplinan melalui kesenangan bermain sepak bola kepada anak-anak,” kata salah satu penasehat SSB AJAK FC, Serma Saibi.
Karenanya, latihan pun harus dikondisikan dengan suasana yang menyenangkan. Jadual latihan mereka dalam satu minggu, hanya hari selasa dan rabu diliburkan. Dalam latihan anak-anak juga dibagi berdasarkan kelompok umur. Mulai U-12, U-15, U-18 dan senior.
Beberapa waktu yang lalu, pada peringatan HUT Kabupaten Empat Lawang mereka menggelar turnamen, sebagai salah satu upaya promosi SSB AJAK FC kepada masyarakat serta sebagai ajang evaluasi kemampuan anak didiknya. Tak sia-sia, untuk kelompok umur U-12 mereka berhasil menduduki peringkat 4. Sementara untuk kelompok umur U-15 mereka juga meraih peringkat 4.
Sejak berdiri tahun 2005 lalu, AJAK FC telah begitu banyak mencatat prestasi. Mereka selalu berhasil mengangkat trophy pada setiap turnamen. Tercatat sudah lebih dari tujuh trophy mereka koleksi. Jika dihitung berdasarkan tahun berdirinya, hampir setiap tahun mereka berhasil memboyong satu trophy juara. Terakhir, tim SSB AJAK FC senior, berhasil menyabet juara I di ajang turnamen dalam rangka HUT Kabupaten Lahat 2010 serta membawa striker mereka Rendra, meraih predikat top skor.
Dalam hal biaya, SSB AJAK FC memberlakukan sistem iuran harian dan bulanan. Untuk iuran harian dikenakan Rp 1000 dan untuk iuran bulanan dikenakan Rp 10.000. “Pendaftarannya hanya Rp 30.000,-,” terang Endik. Biaya yang murah untuk sekolah sepak bola yang telah menorehkan beragam prestasi..
Menyinggung soal pendanaan memang harus diakui masih menjadi kendala besar. Selama ini, SSB AJAK FC mengandalkan dana dari para donatur dan inisiatif para pengurus. “Juga soal lapangan yang statusnya masih meminjam dengan TNI. Kami akan minta dengan pemerintah supaya nanti diuruskan,” kata Endik yang kemudian diamini pengurus lain.
Sejurus kemudian, manajer SSB AJAK FC, Ardiansyah dibantu beberapa anak didiknya yang tergabung di tim senior, membawa serta beberapa trophy ke tengah lapangan untuk difoto. “Ini sebagai bukti prestasi kami,” ujarnya sembari meletakkan trophy yang paling besar.
Didirikannya SSB AJAK FC ini tak sekadar mengikuti tren. Dengan metode latihan yang disiplin dan menyenangkan, SSB AJAK FC dapat menjadi tangga menuju mimpi anak-anak didik untuk menjadi pemain profesional semisal Ilham. Kegigihannya ditunjukkan sore itu. Ia tak perduli meski hujan akan turun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingin Berhaji dengan Bambang

Panorama Alami Air Terjun Perigi

JEJAK PENYAIR