ASYIKNYA “BERWISATA BUAH “ DI LOKASI BATU GONG



UPAYA menggali berbagai potensi alam yang terdapat diberbagai daerah, baik yang memiliki kaitan dengan wisata budaya maupun alam, terutama potensi yang dapat meningkatan perekonomian masyarakat terus dilakukan. Saat ini, Pemkot Pagaralam melalui Dinas Pariwisata dan Seni Budaya mulai membuat trobosan baru dengan merencanakan membangun kebun buah-buhan di lokasi dimana ditemukan sebuah batu peninggalan zaman nenek moyang yang lebih dikenal oleh masyrakat dengan sebutan “Batu Gong”.
Batu tersebut ditemukan di Kelurahan Atung Bungsu Kecamatan Dempo Selatan di tengah lahan perkebunan kopi dengan luas ratusan hektare.
Batu Gong yang ditemukan di Dempo Selatan tersebut berukuran lebar 2 meter, panjang 5 meter dengan tinggi sekitar 1 meter.Mendapati Informasi tersebut, Wali kota Drs H Djazuli Kuris, MM, Ketua DPRD Ruslan Abdulgani, SE, Kapala Dinas Pariwisata Drs H Syafrudin, Msi, Ketua Fraksi G Alpian, SH, Camat Dempo Selatan, Drs Ramad Daroh, sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat Pemkot lainnya, meninjau langsung ke lokasi penemuan Batu Gong.
Kepala Dinas Pariwisata dan Seni Budaya, Drs H Syafrudin, Msi menerangkan bahwa lokasi penemuan Batu Gong tersebut tidak jauh dari pembangunan lapangan Terbang (Lapter) Atung Bungsu, sehingga sangat tepat jika kedepan daerah tersebut akan dikembangkan wisata alam dan wisata budaya.
“Bukan hanya memiliki lahan yang cukup luas, daerah ini juga banyak terdapat peninggalan sejarah baik berbentuk arca, batu besar. Selain itu daerah ini juga baik untuk pengembangan daerah pertanian padi, karena terdapat sumber air yang cukup," terangnya lebih lanjut. Meski dapat pula dikembangkan menjadi daerah pertanian, namun utamanya akan diupayakan terlebih dahulu untuk dibangun menjadi kawasan wisata buah yang mampu menunjang perekonomian masyarakat setempat dan perluasan pengembangan daerah.
Pada kesempatan tersebut Ketua DPRD Kota Pagaralam, Ruslan Abdulgani, SE juga menegaskan, bahwa daerah Pagaralam memiliki potensi alam yang dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata budaya dan termasuk wisata alam.
“Kami dari legeslatif sangat mendukung dengan program pengembangan kawasan wisata budaya dan wisata alam dengan rencana membangun daerah perkebunan buah. Selain bisa memanfaatkan lahan tidur, secara tak langsung juga akan mendorong perekonomian masyarakat kecil yang berada di pedesaan,” terangnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingin Berhaji dengan Bambang

Panorama Alami Air Terjun Perigi

JEJAK PENYAIR