MENULISLAH, SEBELUM SKRIPSI ITU DIHAPUSKAN!



Assalaamu’alaikum wr wb
Dalam rangka memperingti maulud nabi 1429 h. Dengan ini kami beri tahukan kepada bapak / ibu. Panitia maulud nabi 1429 h. akan melaksanakan kegiatan pengajian. Yang akan kami laksanakan pada :

Hari : Senin
Tanggal : 27 Oktober 2008
Tempat : Pondok Pesantren Al-Akbar 1
Acara :……..
Pengacara : kyi Syafarudin, dari pondok Lilin

Terima kasih atas perhatian Bapak /Ibu, kami sebagai panitia mohon kedatangannya bersama keluarga, kerabat dan adaitaulan.
Wassalamu’alaikum


Untuk memperingati maulud nabi saw 1429 h, serta mempererat, ukuwah islamiah. Kami pengurus masjid jami’ akan mengadakan pengajian akbar yang inshallah akan di laksanakan pada :
Hari :
Pukul :
acara inti : ceramah agama oleh

Dengan ini kami pengasuh masjid jami’ mengundang bapak / ibu untuk menghadiri acara tersebut. Demikian pengurus masjid memberikan undangan ini. Atas pengertian kami ucapkan terama kasih….

Seperti banyak dikatakan dalam teori penulisan, jika ingin menjadi penulis yang baik, terlebih dahulu harus menjadi pembaca yang baik. Dalam teori membaca dan menulis dikatakan oleh Pak Hernowo, penulis buku “Vitamin T” bahwa membaca bukanlah pekerjaan ringan, utamanya bagi para pembaca pemula. Dalam hal ini saya sepakat dengan Pak Hernowo. Meskipun saya termasuk rajin beli buku, tentu di antara teman-teman saya yang malas beli buku. Namun saya bukan termasuk seorang pembaca yang rajin apalagi pembaca yang baik. Sebab belum tentu buku-buku yang saya beli tersebut saya baca, beberapa diantaranya malahan belum terbuka bungkus plastiknya.
Tulisan dicetak miring (tulisan aslinya miring)di atas adalah asli tulisan calon sarjana, ia salah satu teman saya yang sekarang sudah semester tujuh dan kalau lancar rencananya dua semester lagi jadi sarjana.Teman saya itu pengin berlatih membuat undangan, sebab katanya sangat memalukan jika seorang mahasiswa, sekadar membuat undangan saja tidak becus.
Saya contohkan tulisan tersebut supaya anda bisa menilai kemampuan menulis sang penulisnya. Selain itu, saya harapkan anda juga bisa membayangkan dalam lingkungan pergaulan seperti apa saya hidup. Selanjutnya silahkan anda rasakan dan dengarkan ucapan pikiran anda. Saya tidak hendak mengeja penafsiran anda. Saya juga tidak ada maksud untuk mengatai teman saya itu. Hanya saja saya tidak habis pikir, bagaimana jadinya negara ini jika seseorang dengan kemampuan seperti itu tiba-tiba nyalon jadi caleg dan terpilih. Sebab teman saya itu, setelah jadi sarjana pengin nyaleg juga, sedang kita sendiri tahu bagaimana tidak ketatnya partai-partai politik menjaring calonnya. Istilah jawanya “Olo ketutup bondho”, cela itu bisa ditutupi kalau ada harta.
Itu belum seberapa, ada satu lagi teman saya yang sekarang sudah semester tiga belas. Belum lama ini ia menghubungi saya minta difotokopikan skripsi dan juga minta dikirim, ia berada di lain provinsi dengan saya. Ia juga katanya pengin nyaleg. Sampai sekarang belum juga saya carikan skripsi yang dimaksud, saya sedang berpikir apakah memang perlu saya lakukan itu atau membiarkan saja.
Terlepas dari persoalan mereka, salah satu Dosen saya pernah mengatakan, “Yang membedakan seorang mahasiswa dengan bukan mahasiswa, salah satunya adalah kemampuannya dalam menulis.” Dosen saya yang lain juga pernah mengatakan, “Jika seorang mahasiswa hanya pandai berbicara tapi tidak pandai menulis, maka lebih baik anda pulang dan jual obat.” Saat mendengar beliau mengatakan itu, hati ini rasanya sakit, apalagi hari itu tugas makalah saya harus dikumpulkan. Demi mendengar kata-katanya, akhirnya sebelum saya serahkan tugas makalah saya kepada beliau, saya terpaksa berbohong kalau tugas makalah saya belum selesai diketik. Meski kebohongan tersebut tidak mampu membebaskan saya dari ocehan, tapi setidaknya beliau belum sempat melihat tulisan saya yang sangat kacau balau. Jangankan dinilai sebagai sebuah makalah, jika mesin printer ‘Pelangi Komputer’ (halo Bang Edwin) tempat saya ngeprint makalah itu punya nyawa, mungkin akan pingsan terlebih dahulu satu tahun baru meninggal gara-gara membaca tulisan saya. Kejadian itu sewaktu saya masih duduk di semester empat.
Kembali ke tulisan di awal, jika seorang mahasiswa yang sudah duduk di semester tujuh dan kapasitas kepenulisannya masih seperti di atas, apakah anda akan percaya jika saya katakan bahwa skripsinya nanti hasil ‘upahan ?’. Terlepas dari itu semua, kita mesti bersyukur sebab manusia dibekali Tuhan dengan akal dan kemampuan, setidaknya jika mau berlatih dan memiliki motivasi untuk itu, skripsinya nanti bukanlah skripsi hasil ‘upahan’. Maka saran saya kepada anda-anda yang masih jadi mahasiswa, menulislah sebelum skripsi dihapuskan!.'08
gambar (http://tell.fll.purdue.edu)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingin Berhaji dengan Bambang

Panorama Alami Air Terjun Perigi

JEJAK PENYAIR